Kepemimpinan Pancasila, Generasi Pancasila

Kepemimpinan Pancasila, Generasi Pancasila

Kita sebagai bangsa Indonesia patut berbangga mempunyai pendiri negara yang memiliki pandangan dan wawasan jauh ke depan. Salah satu bukti kepiawaian pendiri negeri ini adalah Pancasila, yang menjadi panduan dalam membangun peradaban. Mungkin tidak ada negara lain yang memiliki panduan sederhana namun menyeluruh seperti ini. Panduan yang menjadi arahan pembangunan peradaban sampai ke pelosok Indonesia.

Pancasila yang berisi lima ideologi terwujud sebagai satu kesatuan dan saling melengkapi untuk membangun peradaban. Peradaban di mana setiap kegiatan dilakukan berdasar pada iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Kita percaya bahwa ada zat yang maha agung yang selalu memerhatikan tindak tanduk yang kita lakukan. Zat tersebut yang sejatinya membuat kita untuk selalu memberikan rasa hormat pada sesama manusia di setiap kegiatan yang dilakukan, membuat kita untuk bertingkah laku baik dan benar bagi seluruh anggota lingkungan di setiap kesempatan.

Rasa saling menghormati memunculkan kebersamaan yang akan menjadi kekuatan bangsa. Kebersamaan menghadirkan rasa untuk rela berkorban secara positif pada sesama demi tercapainya tujuan dan pandangan yang sama. Kebersamaan yang dipimpin dengan mengedepankan kepentingan negara dan bangsa membuat masyarakat tidak mudah untuk terpecah belah.

Melalui pemimpin itulah kita memiliki peran dan fungsi yang membentuk nilai tambah dan kontribusi pada bangsa dan negara. Suatu peradaban sempurna; yang kesehariannya selalu bersandar pada Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu memiliki rasa peduli pada anggotanya, yang mengedepankan kebersamaan; dan yang memimpin berdasarkan kepentingan umum.

Pancasila merupakan satu kesatuan ideologi digambarkan dalam bentuk perisai yang melindungi peradaban. Pendiri negeri seakan memahami bahwa perjalanan membentuk peradaban tidaklah mudah, tantangan akan selalu ada untuk menggoyahkan peradaban. Tidak semua perkembangan yang ada di dunia adalah baik untuk masuk ke dalam peradaban.

Pancasila hadir untuk memilih dan memilah hal-hal baik yang dapat mempertahankan peradaban bangsa. Pancasila hadir untuk menolak hal-hal buruk yang tidak sesuai dengan ideologi peradaban bangsa Indonesia.

Perisai Pancasila diterakan pada dada Burung Garuda, hewan mitologi yang diceritakan sebagai burung yang sempurna dan merupakan raja dari segala burung. Tatapan tegas terpancar dari mata Burung Garuda yang memberikan kesan melihat jauh ke depan dan fokus pada pencapaian. Bentangan sayap yang lebar menghadirkan kesan keinginan untuk mengayomi dan melindungi. Ekornya menjuntai dan “mekar” yang memperlihatkan kesiapan untuk merespons apa yang akan terjadi. Bagian ekor menunjukan kondisi Burung Garuda yang selalu siap siaga mengantisipasi berbagai kondisi.

Burung Garuda dengan perisai Pancasila di dada merupakan visualisasi harapan pendiri negeri yang menginginkan peradaban dibangun berlandaskan Pancasila. Peradaban yang dibangun oleh masyarakat yang tegas melihat dan fokus pada masa depan; yang dibangun oleh masyarakat yang dapat mengayomi dan memberikan kedamaian; dibangun oleh masyarakat yang waspada dalam menghadapi perubahan yang senantiasa terjadi; peradaban yang dapat bertahan dalam kondisi dan situasi apapun. Peradaban yang diarahkan oleh pemimpin dengan semangat Pancasila.

Pancasila tidak lekang oleh waktu dan tetap relevan dengan berbagai kondisi. Ideologi Pancasila sejatinya menjadi fondasi kepemimpinan dan tidak boleh ditinggalkan. Ideologi Pancasila membuat kepemimpinan memiliki karakter yang sesuai dengan cita-cita pendiri negeri. Penguatan Pancasila harus menjadi program organisasi dan terus ditanamkan untuk memunculkan generasi Pancasila. Generasi yang memiliki urat nadi Pancasila dengan segala tindakan berdasar pada ideologi Pancasila.

Membangun generasi Pancasila merupakan program yang tidak boleh ditawar karena dari situ akan muncul pemimpin peradaban unggul. Jangan pernah berhenti mempersiapkan generasi Pancasila karena generasi tersebut yang nantinya menggantikan kita menjaga peradaban. Jangan pernah berhenti mendidik generasi Pancasila karena dari situlah urat nadi Pancasila dapat ditanamkan.

Saat ini seorang pemimpin dituntut untuk memberikan keputusan secara cepat dan tepat. Hal tersebut sebagai dampak dari kondisi ketidakpastian yang semakin sering dialami oleh organisasi.

Organisasi mengembangkan pemimpin dengan berbagai konsep kepemimpinan. Organisasi mengembangkan pemimpin dengan cita rasa internasional. Namun organisasi jangan lupa untuk melengkapi pemimpin dengan ideologi Pancasila.

Inilah sedikit pemikiran penulis terhadap Pancasila. Kita sebagai pejuang Pancasila saat ini diberi tugas untuk membangun pejuang Pancasila untuk masa depan. Mempersiapkan generasi berideologi Pancasila menjadi tugas dan program yang berkelanjutan. Pancasila akan abadi, namun tanpa penghayatan akan menjadi tidak bermakna bagi peradaban.

*Tulisan ini dimuat di BUMN Track Online

Alain Widjanarka

Leave a Reply

Your email address will not be published.