Pada awal tahun 1970an pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 7% padahal terjadi kekurangan yang kronis atas tenaga manajemen terampil. Dari mana para manajer itu akan diperoleh bila pada saat itu saja seluruh perguruan tinggi di Indonesia hanya menghasilkan 10.000 sarjana baru dari segala cabang ilmu, sedangkan kebutuhan manajer terampil mencapai 30,000 orang per tahun?
Itulah salah satu sebab mengapa seorang pastor Jesuit, Dr. A.M.Kadarman memimpikan adanya lembaga semacam Harvard Business School – sebuah lembaga pendidikan yang mampu mencetak manajer-manajer terampil yang dibutuhkan bangsa Indonesia dalam rangka mendukung dan terus memacu pertumbuhan ekonominya.
Pada sebuah rapat tanggal 3 Juli 1967, didirikan Yayasan Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (Yayasan PPM). Pendiri dan pengurusnya diwakili oleh unsur-unsur Katolik (IJ Kasimo), Islam (Prof. Dr. Bahder Djohan), dan Kristen (Dr. A.M Tambunan). Dr. T.B Simatupang yang ketika itu menjabat sebagai Ketua Dewan Gereja-gereja di Indonesia menjadi Ketua Pertama Yayasan PPM. Pada 19 Pebruari 1968 Perguruan Tinggi Manajemen resmi berdiri, Dr. A.M Kadarman diangkat menjadi Rektor yang pertama. PTM terkenal sebagai lembaga pendidikan yang menerapkan seleksi ketat. Dari 250 calon yang melamar pada tahun 1970, misalnya, hanya 20 saja yang berhasil terpilih.
Pada tahun 1969, atas anjuran Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, PTM berubah menjadi Sekolah Tinggi Manajemen (STM) dan memperoleh akreditasi dari Departemen P dan K. Sejak didirikan, lembaga pendidikan ini berorientasi pada untuk memperoleh pengakuan dari dunia bisnis yang akan memanfaatkan lulusannya.
Pada tahun 1970, STM berubah nama lagi menjadi Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (LPPM) yang menyelenggarakan pelatihan jangka pendek dan panjang. Pada tahun 1977 LPPM memperkenalkan program unggulannya, yaitu Program Wijawiyata Manajemen (WM), program pendidikan nirgelar selama 10 bulan bagi sarjana yang baru lulus dari perguruan tinggi. Setelah bekerja selama minimal 12 bulan, mahasiswa WM dapat kembali untuk meneruskan studinya untuk memperoleh gelar Master. Pada tahun 1985 LPPM mendirikan PPM Graduate School of Management dengan membuka Program MBA (Master of Business Administration).
Seiring dengan perkembangan penyelenggaraan program pendidikan bergelar itu, LPPM berubah nama menjadi Institut PPM. Sedangkan pada tahun 1993, Program MBA yang ditawarkan berubah menjadi Program Magister Manajemen Eksekutif (MM Eksekutif). Pada tahun 1999 nama resmi Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen diubah menjadi Lembaga Manajemen PPM