PPM School of Management Gelar Seminar Hybrid Bertajuk “Inclusive: Empowering Diverse Talent for Transformational Service Excellence”

PPM School of Management Gelar Seminar Hybrid Bertajuk “Inclusive: Empowering Diverse Talent for Transformational Service Excellence”

Jakarta, Dalam dinamika global yang terus berkembang, kepemimpinan inklusif (Inclusive Leadership) menjadi kunci penting bagi organisasi untuk tetap relevan, kompetitif, dan mampu beradaptasi dengan perubahan. Menyadari pentingnya hal tersebut, PPM School of Management, sebagai institusi pendidikan manajemen terkemuka, menyelenggarakan seminar bertajuk “Inclusive: Empowering Diverse Talent for Transformational Service Excellence.”

Seminar ini berlangsung secara hybrid dan membahas bagaimana keberagaman (diversity), kesetaraan (equity), dan inklusi (inclusivity) dapat diintegrasikan ke dalam praktik kepemimpinan guna menciptakan inovasi, meningkatkan produktivitas, dan menghadirkan layanan yang unggul serta transformatif di berbagai sektor organisasi.

Inclusive Leadership: Pilar Utama Kepemimpinan Masa Kini

Kepemimpinan inklusif tidak hanya menghormati keberagaman, namun juga menciptakan lingkungan di mana setiap individu dapat berkontribusi secara maksimal. Seminar ini menawarkan wawasan strategis bagi para pemimpin untuk mengelola talenta dari berbagai latar belakang dan mengoptimalkan potensi mereka.

“Inclusive Leadership bukan hanya sekadar tren, tetapi kebutuhan strategis di tengah kompleksitas dunia kerja modern. Kepemimpinan ini membantu organisasi membangun budaya kerja kolaboratif yang memperkuat daya saing sekaligus memberikan dampak signifikan kepada pelanggan dan pemangku kepentingan,” ujar A.C. Mahendra K. Datu, S.I.P., M.A., Ph.D., Ketua PPM School of Management.

Tren Kepemimpinan Global

Kepemimpinan inklusif telah menjadi fokus perhatian di berbagai negara, terutama karena keberagaman tenaga kerja semakin meningkat. Menurut laporan McKinsey (2022), organisasi yang mengintegrasikan keberagaman ke dalam kepemimpinan memiliki peluang 36% lebih tinggi untuk mengungguli kompetitor dalam hal profitabilitas. Seminar ini memberikan perspektif bagaimana tren global tersebut dapat disesuaikan dengan konteks Indonesia.

Wawasan Praktis dari Praktisi Terkemuka

Seminar ini menghadirkan para praktisi yang berbagi pengalaman mereka dalam menerapkan Inclusive Leadership di lingkungan kerja.

“Membangun kepemimpinan inklusif memerlukan pendekatan yang tidak hanya menghormati keberagaman, namun juga mengintegrasikan perspektif yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama,” ungkap Lianawaty Suwono, Compliance & Human Capital Management Director PT Bank Central Asia Tbk.

Pendapat senada disampaikan oleh Issuhersatyo, Division Head Human Capital Business Partner 2 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang menyatakan, “Dengan pendekatan kepemimpinan inklusif, organisasi dapat menciptakan ekosistem kerja yang lebih kolaboratif dan inovatif. Hal ini berdampak langsung pada produktivitas dan keberlanjutan organisasi.”

Komitmen PPM School of Management untuk Masa Depan Inklusif

Melalui penyelenggaraan seminar ini, PPM School of Management menegaskan komitmennya dalam mendorong transformasi kepemimpinan berbasis keberagaman dan inklusi. Inclusive Leadership diharapkan menjadi katalisator utama dalam menciptakan organisasi yang tidak hanya produktif namun juga berorientasi pada kepuasan pelanggan dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Menurut laporan Deloitte (2023), keberagaman dalam tim manajemen mampu meningkatkan inovasi hingga 20%, sementara inklusi yang terintegrasi dengan budaya organisasi dapat mengurangi tingkat pergantian karyawan hingga 50%. Dengan data ini, penting bagi organisasi untuk memulai langkah strategis menuju Inclusive Leadership.

Baca Juga

Komunikasi Korporat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *