Pembangunan SDM Modal Penting untuk Capai Bonus Demografi

Pembangunan SDM Modal Penting untuk Capai Bonus Demografi

Menteng, PPM Manajemen sebagai lembaga pendidikan dan pembinaan manajemen dalam rangkaian perayaan HUT ke-55 menyelenggarakan Forum Urun Rembuk (FUR) Nasional bertema Membangun Mentalitas Unggul dan Mengembangkan Ekosistem untuk Berkarya bagi Generasi Emas 2045, secara daring pada Selasa (05/7). 

Dalam FUR Nasional ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno yang bertindak sebagai pembicara kunci  menyampaikan, pihaknya optimistis bangsa Indonesia bisa mencapai visi Indonesia Emas 2045, Caranya dengan semaksimal mungkin memanfaatkan bonus demografi melalui pembangunan sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, industri manufaktur, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dan sektor lainnya. “yang terpenting adalah sumber daya manusia sebagai aset paling vital, kami memformulasikannya dengan semboyan 3G yakni gercep (gerak cepat), geber (gerak bersama), dan gaspol (garap semua potensi untuk menciptakan lapangan kerja).”

“Kami juga terus memberi pelatihan manajemen keuangan dan meningkatkan kompetensi UMKM dalam branding, komunikasi, teknik negosiasi, serta strategi harga untuk meningkatkan daya saing destinasi pariwisata,” terang Sandiaga. 

Kemenparekraf pun tengah mengembangkan desa wisata dan ecotourism untuk membangkitkan sektor pariwisata. Dari sisi pembangunan SDM, pemerintah terus berkolaborasi membangun politeknik pariwisata di 6 daerah yakni Medan, Palembang, Bandung, Bali, Lombok, dan Makassar. “Kami berharap bisa bekerjasama dengan PPM Manajemen untuk menjadi pelopor pendidikan manajemen khususnya bidang pariwisata dan ekonomi kreatif yang mampu memberikan ide-ide segar dalam pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif secara berkelanjutan,” jelasnya. 

“Dengan bergandengan tangan, kami yakin bisa bangsa Indonesia mencapai Indonesia Emas 2045 yang berdaulat dan makmur,” pungkas Sandiaga. 

Ketua Umum Pengurus Yayasan PPM Manajemen Tjahjono Soerjodibroto menyampaikan Indonesia akan memasuki periode Bonus Demografi dan bisa menghantarkan negara ini mencapai visinya menjadi negara Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur, di ulang tahun ke-100 (Visi Indonesia Emas 2045). 

“PPM Manajemen melihat pentingnya peran generasi muda dalam mencapai hal ini dan berinisiatif membangkitkan semangat gotong royong seluruh pihak dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia,” jelas Tjahjono. 

“Mentalitas yang unggul ini harus terus kita bangun karena tantangan bangsa ke depan akan sangat lebih bervariasi dan kompleks dan bonus demografi ini menjadi momentum peluang untuk peningkatan kemajuan bangsa,” paparnya. 

“Mari berembuk bersama-sama untuk menyusun rancangan rencana tindakan dalam menindaklanjuti pembangunan mentalitas unggul dan pengembangan ekosistem untuk berkarya generasi emas Indonesia,”pungkas Tjahjono.  

Center for Innovation and Collaboration (CIC) PPM Manajemen melalui Pak Riza Aryanto, menyampaikan, telah melakukan penelitian secara kualitatif dan ditemukan bahwa ada empat perhatian utama terkait generasi bonus demografi. 

Empat perhatian utama yaitu peningkatan kualitas SDM dengan program pendidikan yang relevan dengan kondisi dan kebutuhan industri kedepannya, peningkatan model mental (mindset) dari generasi produktif, pemberdayaan SDM di pedesaan, serta pemberdayaan SDM dengan tingkat pendidikan rendah.  

Dalam penelitian yang sama, CIC PPM Manajemen juga mengidentifikasi tantangan yang dihadapi Indonesia dalam memanfaatkan bonus demografi. 

Beberapa yang terpotret antara lain, budaya instan, empati rendah, konsumtif, flexing, individualis, berorientasi pada produk atau budaya luar negeri, tidak tangguh, melakukan pekerjaan karena terpaksa, dan mengikuti tren tanpa tahu risiko (fear of missing out). 

Dalam FUR Nasional ini yang dihadiri lintas sektor (pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat) merupakan upaya gotong royong (kolaborasi) untuk menyiapkan dan mengoptimalkan Generasi Emas Indonesia sebagai wujud pemanfaatan Bonus Demografi. 

Ada enam topik yang didiskusikan bersama yaitu penguatan nilai-nilai spiritualitas, penguatan keluarga dan pemberdayaan perempuan, pendidikan formal dan nonformal yang inklusif, pengembangan industri pariwisata dan kreatif melalui inovasi berkelanjutan, pengembangan industri padat karya khususnya terkait circular economy & clean energy, dan penguatan ekonomi desa melalui digitalisasi dan gerakan ecogreen. (KUR)

Semoga Forum Urun Rembuk Nasional ini dapat menjadi sumbangsih kepada bangsa dan negara khususnya dengan membangun mentalitas unggul para Generasi Emas sehingga Indonesia bisa semakin maju dan jaya ke depan.

Komunikasi Korporat