Open Innovation: Berkolaborasi untuk Menjadi Unggul (Bagian 2)

Open Innovation: Berkolaborasi untuk Menjadi Unggul (Bagian 2)

Pada tulisan sebelumnya, Open Innovation: Berkolaborasi untuk Menjadi Unggul (Bagian 1). Telah kita bahas menyoal prinsip inovasi mandiri atau tertutup yang sudah tidak relevan lagi di zaman sekarang. Dalam tulisan ini mari kita bahas soal inovasi terbuka.

Chesbrough memperkenalkan konsep inovasi terbuka (open innovation). Inovasi terbuka didefinisikan sebagai proses pemanfaatan alur keluar masuk pengetahuan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk mempercepat proses inovasi di internal organisasi bersamaan dengan perluasan pasar dalam rangka pemanfaatan inovasi secara eksternal (Chesbrough et al, 2006).

Tidd dan Bessant (2018) menjelaskan kegiatan inovasi terbuka dapat dilakukan dalam beberapa tujuan. Dalam praktiknya, inovasi terbuka dilakukan bertujuan untuk pendanaan bersama, kemitraan dalam penelitian dan pengembangan dalam hal pengembangan ide dan eksperimen, berbagi pengetahuan untuk peningkatan kapabilitas, pemanfaatan teknologi bersama terkait efisiensi, penguasaan pasar bersama dan berbagi risiko.

Selanjutnya Brant dan Lohse (2014) menjelaskan secara umum terdapat beberapa moda dalam inovasi terbuka, yaitu:

Moda inbound, merujuk kepada pemanfaatan sumber daya dan kapabilitas eksternal untuk kegiatan inovasi internal organisasi. Sebagai contoh, yang dilakukan oleh beberapa organisasi yang meminta IDEO, salah satu perusahaan penyedia jasa penciptaan ide (idea generation services), untuk mendapatkan ide-ide yang nantinya dikembangkan secara internal.

Contoh lain adalah yang disebut sebagai user-led innovation, di mana perusahaan berkolaborasi dengan para pengguna terpilih untuk ikut berkontribusi dalam kegiatan berinovasi. Mulai dari pengembangan ide sampai dengan komersialisasinya. Bahkan beberapa perusahaan mengembangkan crowdsourcing, di mana para pengguna ikut “menyumbang” sejumlah dana untuk memperlancar proses pengembangan produknya.

Contoh ketiga, kerja sama antara perusahaan dengan institusi pendidikan dan lembaga penelitian independen yang bertujuan untuk mendapatkan masukan dan peningkatan kapabilitas inovasinya.

Moda outbound, merujuk kepada pemanfaatan jalur eksternal untuk mengembangkan produk atau jasa yang idenya berasal dari internal. Selain itu, organisasi juga dapat memanfaatkan kolaborasi yang ada untuk proses komersialisasi hasil inovasinya. Misalkan organisasi dapat meng-out license-kan ide produknya untuk dikembangkan oleh pihak lain dan menghasilkan kemanfaatan bersama nantinya berdasarkan kesepakatan bersama.

Sebagai contoh adalah berkolaborasi dengan pemasok, seperti yang dilakukan desainer busana yang bermitra dengan pemasok bahan kain dan perusahaan retail busana. Kolaborasi ini dilakukan dengan azas saling menguntungkan. Bagi desainer busana sendiri, ketersediaan bahan baku dan proses komersialisasi dari desainnya akan terjamin.

Moda kombinasi, ínbound-outbound, di mana organisasi berkolaborasi dengan pihak lain untuk membangun pengetahuan atau teknologi baru yang kemudian dimanfaatkan dalam berinovasi bersama.

Sebagai contoh, inovasi terbuka dilakukan dengan moda joint ventures dan aliansi strategis antar beberapa organisasi yang memiliki kepentingan bersama dalam berinovasi, sebagai contoh Airbus Industrie yang merupakan joint venture antara perusahaan DASA-Jerman, Aerospatiale-Perancis, CASA-Spanyol, dan BAE-Inggris yang membangun pesawat Airbus sebagai jawaban atas dominasi Boeing-Amerika dalam industri pesawat terbang sipil.

Dari sudut pandang perusahaan perintis dan mediocre, konsep inovasi terbuka ini menjadi hal yang sangat menarik untuk meningkatkan kapabilitas inovasi mereka. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Brant dan Lohse (2014) terdapat beberapa manfaat dari inovasi terbuka, yakni berinovasi lebih cepat dengan dana yang lebih hemat dan risiko yang terbagi, keragaman inovasi yang dihasilkan lebih baik, peningkatan kualitas dari hasil inovasi, eksploitasi atas peluang pasar yang baru, dan lebih fleksibel dalam berinovasi.

Pada akhirnya inovasi terbuka ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja inovasi.

*Tulisan ini telah tayang di Majalah Manajemen Edisi No. 4 Tahun 2021

Riza Aryanto

Leave a Reply

Your email address will not be published.