
“Green Company” Dorong Bisnis Berkelanjutan di Indonesia
Jakarta – Isu keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan semakin menjadi fokus utama dalam dunia bisnis. Menanggapi tantangan ini, ICC Indonesia yang merupakan Komite Nasional Indonesia untuk Kamar Dagang Internasional merangkul PPM School of Management menggelar workshop “Green Company” di Gedung Bina Manajemen B lt 8, Jakarta Pusat. Acara ini mempertemukan berbagai profesional, akademisi, dan pelaku industri untuk membahas strategi serta implementasi bisnis ramah lingkungan.
Dalam persaingan global yang semakin ketat, perusahaan tidak hanya dituntut untuk mengejar keuntungan, namun juga harus mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan. Workshop ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan strategi terbaik dalam membangun bisnis yang berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan menciptakan nilai jangka panjang.

Acara diawali sambutan Bapak AC Mahendra, selaku Dean of PPM School of Management. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pendidikan dan penelitian dalam mendukung perusahaan hijau yang berkelanjutan. Menurutnya, dunia bisnis saat ini semakin dituntut untuk tidak hanya mengejar profitabilitas namun juga bertanggung jawab terhadap lingkungan. Oleh karena itu, peran institusi pendidikan seperti PPM School of Management menjadi sangat krusial dalam mencetak pemimpin bisnis yang memiliki kesadaran lingkungan tinggi serta mampu mengimplementasikan praktik bisnis berkelanjutan dalam operasional perusahaan.
Beliau juga menggarisbawahi bahwa konsep bisnis hijau bukan lagi sekadar tren tapi sudah menjadi kebutuhan yang mendesak dalam menghadapi berbagai tantangan global, seperti perubahan iklim dan krisis sumber daya. Dengan adanya kolaborasi antara dunia akademik, industri, dan regulator, diharapkan solusi inovatif dapat ditemukan untuk mendukung transisi menuju ekonomi yang lebih ramah lingkungan.
Acara secara resmi dibuka oleh Ibu Masnellyarti Hilman, Ketua Komisi Lingkungan Hidup & Energi, ICC Indonesia. Dalam pidatonya, beliau menyoroti peran ICC dalam mendorong perusahaan untuk lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. ICC, sebagai organisasi bisnis global, memiliki berbagai inisiatif yang mendukung penerapan prinsip keberlanjutan dalam dunia usaha.
Sesi keynote speaker menghadirkan tokoh-tokoh terkemuka seperti Ilham A. Habibie, Presiden ICC Indonesia, yang menekankan pentingnya inovasi dalam mendukung keberlanjutan. Rasio Rido Sani dari KLH memaparkan kebijakan pengendalian pencemaran dan perlindungan lingkungan, sementara Prof. Dr. Emil Salim Mengingatkan bahwa setiap perusahaan harus bertanggung jawab atas dampak lingkungannya.

Workshop ini juga menghadirkan diskusi panel yang membahas berbagai kebijakan dan strategi dalam membangun bisnis hijau. Salah satu sesi yang menarik adalah mengenai Kebijakan dan Strategi PROPER Menuju Green Company, yang membahas mekanisme evaluasi perusahaan dalam menerapkan praktik berkelanjutan serta tantangan dalam implementasinya.
Selain itu, juga dibahas bagaimana perusahaan dapat berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Berbagai strategi diusulkan, mulai dari efisiensi energi, pengurangan emisi, hingga investasi dalam teknologi ramah lingkungan.
Dari sisi keuangan, workshop ini juga menyoroti bagaimana lembaga keuangan dapat berperan dalam mendorong bisnis hijau. Salah satu sesi membahas mekanisme pembiayaan berkelanjutan, yang mencakup investasi hijau serta standar keuangan yang bertanggung jawab. Dengan adanya kebijakan pendanaan yang lebih ketat terkait aspek lingkungan, diharapkan perusahaan semakin terdorong untuk menerapkan standar keberlanjutan dalam operasionalnya.
Sebagai bagian dari pembelajaran langsung, workshop ini juga menghadirkan studi kasus dari berbagai sektor industri, termasuk energi, manufaktur, perkebunan, dan jasa keuangan. Para perwakilan industri berbagi pengalaman mengenai:
- Penerapan standar lingkungan dalam operasional industri migas dan energi.
- Upaya sektor manufaktur dalam mengurangi jejak karbon melalui efisiensi produksi dan penggunaan teknologi bersih.
- Strategi industri perkebunan dalam menjaga keseimbangan antara produktivitas dan kelestarian lingkungan.
- Peran sektor keuangan dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau melalui skema pembiayaan berkelanjutan.
Joni Pangestu, Core Faculty-PPM School of Management yang pada kesempatan ini dipercaya sebagai moderator memberikan rangkuman dari berbagai paparan yang telah disampaikan. Ia menekankan bahwa transisi menuju industri hijau membutuhkan pendekatan yang holistik, termasuk peran aktif dari pemerintah, dunia usaha, dan akademisi. Ia juga menyoroti pentingnya pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam mendukung implementasi kebijakan hijau di berbagai sektor industri.Acara ditutup dengan sesi networking, memberikan kesempatan bagi peserta untuk berjejaring dan mendiskusikan peluang kolaborasi lebih lanjut dalam mendorong implementasi Green Company di Indonesia. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, diharapkan semakin banyak perusahaan yang mengambil langkah nyata dalam menerapkan praktik bisnis yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Baca Juga
- PDMAI Bahas Strategi Inovasi untuk Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
- PPM Manajemen Uji Coba Penggunaan AI dalam Coaching, Dorong Inovasi SDM
- PPM School of Management dan KKP Resmi Jalin Kerja Sama Strategis
- Menuju Keberlanjutan dan Pertumbuhan
- PPM School of Management Gelar Seminar Hybrid Bertajuk “Inclusive: Empowering Diverse Talent for Transformational Service Excellence
- PPM School of Management