Berpikir Kritis Menemukan Penyebab Masalah

Berpikir Kritis Menemukan Penyebab Masalah

Berita kebakaran besar di Los Angeles, California, telah kita dengar terjadi hingga beberapa pekan, dan api sangat sulit dipadamkan. Kita mungkin pernah bertanya-tanya mengapa hal itu bisa terjadi, dari mana asal muasalnya.

Sayangnya jarang sekali ada pemberitaan yang khusus mengulas mengenai penyebabnya. Ulasan pemberitaan di media lebih banyak seputar ketersediaan air yang kurang, reservoir air yang kosong, kondisi udara kering, tiupan angin Santa Ana yang sangat kencang, dan sebagainya, yang sering dinobatkan menjadi “penyebab” terjadinya kebakaran besar tersebut.

Penulis menduga, berita mengenai udara kering ataupun angin kencang yang dikatakan sebagai penyebab tidaklah memuaskan kita semua. Mudah-mudahan dugaan ini benar, terutama untuk para intelektual. Mengapa?

Karena secara naluriah kita paham bahwa kebakaran tidak akan terjadi hanya karena hadirnya faktor-faktor kondisi tersebut.

Dalam kenyataannya, hanya sedikit pemberitaan yang mengulas tentang penyebab utama atau pemicu langsung dari kebakaran di Los Angeles tersebut. Kebanyakan pemberitaan tersebut masih bersifat deskriptif dan tidak sampai investigatif. Sepertinya ini kurang memuaskan masyarakat kritis yang sedang haus mencari informasi mengenai penyebab utamanya.

Membongkar Akar Permasalahan: Konsep INUS

Untuk memahami penyebab kebakaran ini secara lebih sistematis, kita bisa menggunakan konsep yang dikemukakan oleh John Mackie, yaitu INUS, singkatan dari “Insufficient but Necessary part of an Unnecessary but Sufficient condition“.

Secara sederhana, INUS berarti bahwa suatu faktor sendiri tidak cukup untuk menyebabkan suatu kejadian (insufficient) tapi diperlukan dalam kondisi tertentu (necessary). Namun, kondisi tersebut sendiri bukanlah satu-satunya penyebab yang pasti (unnecessary) tapi cukup untuk memicu kejadian ketika semua faktor dalam kondisi yang mendukung (sufficient).

Dengan menerapkan INUS dalam konteks kebakaran, contohnya seperti kebakaran di Los Angeles, kita dapat melihat bahwa faktor-faktor seperti udara kering dan angin kencang adalah kondisi yang diperlukan namun tidak cukup untuk memicu kebakaran.

Agar kebakaran terjadi, harus ada sumber api terlebih dahulu. Entah itu kilatan listrik, puntung rokok yang dibuang sembarangan, aktivitas manusia yang ceroboh, atau bahkan bisa jadi pembakaran yang disengaja.

Jadi, angin dan udara kering bukanlah penyebab utama, melainkan faktor pendukung yang memperbesar kebakaran setelah ada pemicunya. Sayangnya, media lebih sering menyederhanakan pemberitaan, seolah-olah kebakaran terjadi begitu saja karena faktor lingkungan. Ini adalah pengabaian kritis terhadap akar penyebab sebenarnya.

Mengapa Pemicu Utama Sering Terlewat untuk Dibahas?

Ada beberapa alasan mengapa pemicu utama kebakaran seperti kelalaian manusia atau kesengajaan sering tidak dibahas secara mendalam, antara lain:

  • Fokus pada sensasionalisme. Media cenderung memberitakan aspek yang dramatis dan mudah dipahami oleh publik. Angin kencang dan kekeringan adalah faktor visual yang dramatis, sementara penyebab sebenarnya bisa lebih rumit dan memerlukan penyelidikan mendalam.
  • Kepentingan politik dan bisnis. Tidak jarang kebakaran terjadi karena kesalahan manusia, seperti pengelolaan lahan yang buruk, perencanaan tata kota yang lemah, atau bahkan kepentingan tertentu yang memanfaatkan kebakaran untuk keuntungan tertentu.
  • Kesulitan investigasi. Menentukan siapa yang bertanggung jawab secara langsung atas kebakaran memerlukan investigasi panjang. Dalam banyak kasus, penyebab pastinya mungkin tidak pernah terungkap sepenuhnya.
  • Publik Nyaman dengan Jawaban yang Singkat. Publik cenderung menerima jawaban yang cepat dan sederhana dibandingkan analisis kompleks mengenai akar masalah. Oleh karena itu, penyebab kebakaran sering dijelaskan dengan cara yang paling mudah dipahami, meskipun tidak sepenuhnya akurat.

Membangun Kebiasaan Berpikir Kritis

Masyarakat maju umumnya lebih cerdas dan kritis. Kita perlu rajin mengasah daya kritis dengan mengupas pemberitaan dengan lebih mendalam, seperti:

1. Selalu ajukan pertanyaan mendasar

  • Apakah yang disebut penyebab ini benar-benar penyebab utama atau hanya faktor pendukung?
  • Apa faktor pemicunya?
  • Siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan dari narasi ini?

2. Jangan terima begitu saja informasi dari satu sumber

  • Bandingkan pemberitaan dari media yang berbeda.
  • Lihat apakah ada pola tertentu dalam cara berita disajikan.
  • Pahami konsep sebab-akibat yang lebih kompleks.

3. Pelajari bagaimana berbagai faktor saling berkaitan

Gunakan kerangka berpikir seperti INUS untuk menganalisis suatu peristiwa dan penyebabnya.

Penyebab Bukan Sekadar yang Terlihat di Permukaan

Kebakaran di Los Angeles adalah contoh sempurna bagaimana media sering menyederhanakan penyebab masalah. Udara kering dan angin Santa Ana memang berperan tapi bukan penyebab utama. Tanpa adanya pemicu awal, kebakaran tidak akan terjadi.

Sebagai masyarakat yang ingin lebih kritis dan terinformasi, kita perlu belajar melampaui pemberitaan yang dangkal dan mencari penyebab yang lebih mendalam dan kompleks. Dengan cara ini, kita bisa memahami dunia secara lebih akurat dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang disajikan secara bias atau tidak lengkap.

Mari terus berpikir kritis!

Baca Juga

Widyarso Roswinanto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *