Membuat Iklan yang Powerfull
Sebagai seorang pemasar, sering kali kita tergoda untuk merancang iklan yang menarik perhatian, kreatif, dan mencuri perhatian. Harapan utamanya tentu saja iklan tersebut akan berhasil menarik perhatian, hati, dan pikiran konsumen. Namun, terlalu fokus pada elemen-elemen visual dan estetika dapat menyebabkan keputusan pemasaran yang kurang tepat. Mengapa? Karena iklan yang hanya berfokus pada estetika tidak selalu memiliki dampak yang signifikan dalam memengaruhi perilaku konsumen.
Salah satu kerangka kerja yang dapat membantu mengevaluasi dan mengembangkan iklan yang efektif adalah ADPLAN. Kerangka ini membantu memastikan bahwa iklan tidak hanya menarik perhatian, namun juga beresonansi dengan audiens yang ditargetkan. Di sini kita akan coba urai enam elemen utama dalam kerangka ADPLAN dan bagaimana menerapkannya dalam merancang iklan yang kuat.
1. Attention (Perhatian)
Langkah pertama dalam menciptakan iklan yang efektif adalah memastikan bahwa iklan tersebut dapat menarik perhatian. Pertanyaannya adalah, Apakah ada sesuatu yang menarik dalam iklan yang membuat orang berhenti dan memperhatikannya? Dalam dunia di mana konsumen dibanjiri dengan ratusan iklan setiap hari, menarik perhatian adalah langkah awal yang krusial.
Beberapa elemen yang dapat membantu menarik perhatian dalam iklan adalah penggunaan selebriti, lagu yang viral, atau bahkan analogi yang berani. Menurut penelitian dari Journal of Marketing Research (2021), iklan yang menggunakan elemen-elemen seperti ini lebih mungkin bisa mencuri perhatian audiens dibanding dengan iklan yang tampil biasa saja. Namun, penting untuk memastikan bahwa elemen tersebut sesuai dengan produk dan pesan brand.
Lalu, strateginya bagaimana? Bisa dengan cara berikut:
- Gunakan elemen visual atau audio yang tidak terduga untuk menarik perhatian konsumen.
- Pertimbangkan penggunaan tren terkini, seperti lagu yang sedang populer atau selebriti yang memiliki pengaruh besar di kalangan target audiens.
2. Distinction (Distingsi)
Distingsi dalam iklan berarti memastikan bahwa iklan tersebut “berbeda” dari kompetitor. Untuk mengevaluasi seberapa unik sebuah iklan, penting untuk memahami apa yang dilakukan oleh kompetitor dan memastikan bahwa iklan kita menawarkan sesuatu yang berbeda dan tetap sejalan dengan citra brand.
Menurut penelitian dari Harvard Business Review (2022), konsumen lebih mungkin mengingat iklan yang memiliki distingsi yang jelas daripada iklan yang mirip dengan apa yang sudah ada di pasar. Namun, tantangan dalam distingsi adalah tetap menjaga kesesuaian dengan suara dan citra brand.
Strategi untuk membuat distingsi dalam iklan bisa dengan cara:
- Lakukan riset terkait iklan kompetitor dan temukan celah di mana bisa lebih menonjol.
- Pastikan kreativitas yang digunakan dalam iklan tidak bertentangan dengan pesan dan citra brand yang ingin disampaikan.
3. Positioning (Posisi Brand)
Iklan yang efektif tidak hanya menghibur atau menarik perhatian, namun juga memposisikan produk dengan jelas di benak konsumen. Positioning adalah tentang menjelaskan nilai produk kepada konsumen target dan meyakinkan mereka bahwa produk tersebut akan memberikan manfaat yang diinginkan. Menurut penelitian dari McKinsey (2021), iklan yang berhasil memposisikan produk dengan jelas menghasilkan tingkat konversi yang lebih tinggi dibandingkan iklan yang hanya mengandalkan elemen hiburan.
Strategi untuk ini adalah dengan cara:
- Identifikasi manfaat utama produk dan pastikan bahwa iklan telah menyoroti nilai tersebut dengan jelas.
- Buat pesan yang fokus pada mengapa konsumen harus mempercayai bahwa produk kita dapat memberikan manfaat yang diinginkan.
Contoh nyata adalah iklan produk kebersihan Lifebuoy, yang memposisikan sabun mereka sebagai solusi untuk melindungi keluarga dari kuman dengan penekanan pada manfaat kesehatan yang jelas.
4. Linkage (Keterkaitan Brand)
Salah satu tantangan dalam iklan adalah memastikan bahwa audiens mengingat brand bukan hanya iklannya. Apakah setelah melihat iklan tersebut konsumen akan langsung mengingat brand dan manfaatnya, atau mereka hanya akan mengingat visual yang menarik tanpa mengaitkannya dengan brand.
Menurut penelitian dari Nielsen (2022), jika konsumen tidak dapat mengingat brand setelah melihat iklan, kemungkinan besar hal itu disebabkan oleh kegagalan iklan dalam menyampaikan pesan yang sederhana dan langsung.
Untuk itu diperlukan strategi:
- Pastikan bahwa nama brand dan pesan inti disampaikan dengan jelas dan konsisten di seluruh iklan.
- Gunakan elemen visual yang kuat namun tetap relevan dengan brand sehingga konsumen dapat dengan mudah menghubungkan iklan dengan brand.
5. Amplification (Amplifikasi)
Amplifikasi berkaitan dengan bagaimana konsumen merespons iklan secara emosional. Apakah iklan tersebut meninggalkan kesan positif atau negatif di benak konsumen? Amplifikasi sangat penting karena konsumen cenderung lebih mengingat dan terlibat dengan iklan yang memberikan pengalaman emosional yang kuat.
Penelitian dari American Psychological Association (2021) menunjukkan bahwa iklan yang memicu emosi positif cenderung lebih berhasil dalam membangun loyalitas konsumen dibandingkan iklan yang hanya berfokus pada fakta atau data.
Adapun strategi di lingkup ini sebagai berikut:
- Ciptakan iklan yang tidak hanya menyampaikan manfaat produk namun juga membangkitkan emosi positif di antara audiens, seperti kebahagiaan, kepercayaan, atau inspirasi.
- Gunakan narasi yang kuat atau cerita yang memengaruhi perasaan audiens terhadap brand Anda.
6. Net Equity (Ekuitas Merek)
Ekuitas merek adalah tentang makna yang telah dikembangkan oleh sebuah perusahaan dari waktu ke waktu dan asosiasi yang dimiliki konsumen terhadap brand tersebut. Iklan yang efektif harus memperkuat ekuitas merek ini dan tidak bertentangan dengan citra yang sudah dibangun oleh brand. Jika sebuah iklan tidak sejalan dengan karakteristik yang sudah diasosiasikan dengan brand, hal ini bisa merusak kepercayaan konsumen.
Menurut penelitian dari WARC (2021), iklan yang berhasil memperkuat ekuitas brand memiliki dampak yang lebih besar terhadap penjualan dan loyalitas konsumen.
Strategi untuk hal ini adalah dengan cara:
- Tinjau ekuitas merek saat ini dan pastikan bahwa kampanye iklan resonansi dengan karakteristik yang telah dibangun selama ini.
- Hindari menciptakan iklan yang bertentangan dengan persepsi brand yang sudah ada di benak konsumen.
Akhirnya, membangun iklan yang kuat tidak hanya tentang menarik perhatian atau tampil beda, iklan yang benar-benar efektif adalah yang mampu menyampaikan nilai produk secara jelas, memposisikan brand dengan tepat, dan menciptakan keterkaitan emosional yang mendalam dengan konsumen.
Menggunakan kerangka kerja ADPLAN yang mencakup perhatian, distingsi, posisi brand, keterkaitan, amplifikasi, dan ekuitas dapat memastikan bahwa iklan tidak hanya menarik perhatian, namun juga beresonansi dengan audiens target dan memperkuat brand di benak konsumen.
Penelitian menunjukkan bahwa pendekatan holistik terhadap pembuatan iklan dengan memperhatikan setiap elemen dalam kerangka ADPLAN, dapat menghasilkan iklan yang tidak hanya menarik namun juga efektif dalam mendorong penjualan dan meningkatkan loyalitas konsumen.
Baca Juga
- Bukan Sekadar Koordinasi: Manajer Produk Hebat Memimpin dengan Kolaborasi
- HR Business Partner: Katalisator Strategi dan Pertumbuhan Organisasi
- Menghindari Misinformasi: Cara Memverifikasi Informasi Sebelum Membuat Keputusan
- AI dalam Pembelajaran dan Pengembangan Talenta: Potensi Masa Depan di Tempat Kerja
- Menjaga Motivasi Tim Saat Proyek Mengalami Hambatan
- PPM School of Management